Input-Output, Pekerjaan yang kurang bagus selalu dimulai dari niat dan
fikiran yang kurang bagus, sedangkan niat dan fikiran itu inputnya
biasanya dilatar belakangi oleh dua faktor yaitu : faktor makanan dan
faktor lingkungan.
Makanan yang diolah dari sumber dana yang
kurang jelas (baik haram atau subhat), ditelan masuk ke perut, lalu
diolah menjadi darah dan mengalir ke sampai ke otak maka fikiran pun
akan jadi pikiran-pikiran yang kurang bagus (baca : jelek) dan outputnya
juga melahirkan tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma (suap,
mencuri, tidak amanah, dll)
Demikian juga dengan lingkungan,
ada rumus menarik tentang "teori budaya" waktu dahulu saya masih aktif
ngisi training-training : terpaksa [jadi] dipaksa [jadi] terbiasa [jadi]
kebiasaan [jadi] tradisi [jadi] hukum/aturan [jadi] agama), manusia
awalnya terpaksa, dipaksa oleh lingkungan, lalu terpaksa melakukan,
karena terpaksa lalu lambat laun jadi biasa, lama-kelamaan jadi
kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan terus menerus menjadi tradisi, dari
tradisi menjadi aturan/hukum bahkan undang-undang, dari aturan hukum
bahkan menjadi agama (agama ardhi).
Awalnya manusia baik-baik
masuk ke lingkungan kurang baik, mulanya tidak mau nerima, lalu
terpaksa, lama kelamaan mintah tambah, besok-besok nagih
jadi perlu hati-hati juga dengan lingkungan, bukan cuma sekedar masalah
kuat iman atau tidak, tapi semua tindakan mulanya adalah intruksi otak,
semakin banyak input (energi) negatif yang masuk ke otak tindakan juga
jadi tindakan negatif, sehingga sulit membedakan haram dan halal jelas
dan subhat, dll.
#energipositif